Lampungpost: Selasa, 20 Oktober 2009 |
![]() |
RUWA JURAI |
![]() |
![]() |
![]() |

MENGGALA (Lampost): Sekitar 5.000-an petambak plasma yang tergabung dalam PT AWS (Aruna Wijaya Sakti) kembali berunjuk rasa. Mereka meminta Pemkab memberikan kebijakan yang tepat mengenai revitalisasi yang tak kunjung terwujud.
Umar (34), salah seorang pengurus Persatuan Plasma Petambak Udang Windu (P3WU), sehari sebelumnya mengatakan mereka telah menginap di depan kantor bupati, Minggu (18-10).
Aksi kedua ini, ujarnya, sama tuntutannya meminta revitalisasi segera diwujudkan. Untuk itu, P3WU meminta Pemkab memediasi dan menentukan kebijakan yang tepat hingga permasalahan mereka hadapi cepat selesai.
Secara terpisah, pihak Polres Tulangbawang mengamankan jalannya unjuk rasa petambak dengan harapan demo berlangsung tertib sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. "Kami mengimbau tidak berlaku anarkis karena tindakan itu melanggar hukum," ujar Kapolres melalui Kasatreskrim AKP Derry Agung Wijaya.
Sebagaimana diungkapkan Ketua P3UW Nafian Fais pada demo yang pertama, bahwa plasma diberitahu jika revitalisasi akan selesai September 2009. Namun, pada April 2009, inti mengubah jadwal revitalisasi hingga dengan Desember 2011. Namun belakangan, rencana tersebut kembali molor.
Sedangkan di lapangan, kata dia, telah terjadi kesenjangan ekonomi antarkampung. Dengan tidak berjalannya dijalankannya pengamanan kawasan berikat, bertambah rusaknya infrastruktur budi daya dan fasilitas sosial umum, dan membengkaknya utang plasma yang belum direvitalisasi.
Penuh Kehati-hatian
Menanggapi keluhan petambak plasma yang bernaung dalam tambak, Manajer Komunikasi Perseroan, Fajar Reksoprodjo, kembali menyatakan krisis keuangan global menyebabkan pihaknya (PT Sentral Proteinprima) harus mengambil langkah hati-hati dalam tata kelola manajemen keuangan, termasuk dalam pengeluaran biaya revitalisasi.
Hal ini untuk menjaga kelangsungan usaha ke depannya serta kesejahteraan ribuan jiwa lainnya yang bernaung di bawah CP Prima.
Tata kelola keuangan yang berhati-hati tersebut, kata Fajar, mengharuskan dilakukannya penjadwalan ulang proyek revitalisasi. "Namun, kami tetap akan menyelesaikan proyek revitalisasi sesuai dengan dengan komitmen awal kami selaras dengan kondisi perekonomian nasional dan global," ujarnya.
CP Prima juga terus mengacu dan berkomitmen kepada perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani bersama antara Perseroan, sebagai pihak Inti, dan para petambak plasma, yang mengatur berbagai aspek seperti pinjaman, penentuan standar mutu, harga beli udang dan proses transaksi.
"Sebagai perusahaan swasta yang telah memenuhi kewajibannya dan bersaing di pasar bebas, CP Prima akan selalu mengusahakan yang terbaik dan memberikan komitmennya dalam melaksanakan kerja sama dengan para petambak plasma," ujar Fajar. n Ck-4/D-1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar