07 Mei 2010
Mendesak, Revitalisasi Tambak Telantar
Mendesak, Revitalisasi Tambak Telantar
Kamis, 21 Januari 2010 | 03:04 WIB
Jakarta, Kompas - Rencana pemerintah untuk mengatasi ketertinggalan produksi udang nasional harus didukung oleh revitalisasi tambak-tambak yang macet. Ratusan ribu tambak udang saat ini telantar, bahkan kondisinya rusak parah.
Data Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan, total tambak udang yang terbangun seluas 450.000 hektar, terdiri dari 410.000 hektar tambak tradisional untuk komoditas udang windu, serta 40.000 hektar tambak semiintensif dan intensif untuk komoditas udang vaname.
Hingga kini, hanya 30-40 persen dari 410.000 hektar tambak tradisional yang berfungsi. Adapun tambak intensif yang bertahan hanya 75 persen dari 40.000 hektar.
Pemerintah menargetkan produksi udang nasional meningkat 74,75 persen, yaitu dari 400.000 ton menjadi 699.000 ton, hingga tahun 2014.
Ketua Shrimp Club Indonesia (SCI) Iwan Soetanto di Lampung, Rabu (20/1), mengungkapkan, tambak udang yang macet dan rusak parah itu tersebar di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
Tambak-tambak itu tidak didukung teknologi memadai, infrastruktur, peralatan, sarana irigasi, listrik, ataupun permodalan. ”Tanpa revitalisasi tambak udang secara serius, program peningkatan produksi udang nasional akan sia-sia,” ujar Iwan.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW) PT Aruna Wijaya Sakti (PT AWS) Nafian Faiz mengatakan, revitalisasi tambak udang eks Dipasena yang ditangani PT Central Proteinaprima Tbk, induk perusahaan PT AWS, hingga kini tersendat.
Perjanjian kerja sama CP Prima dengan petambak plasma, Desember 2007, menyebutkan, perusahaan akan merevitalisasi 16 blok tambak plasma di delapan desa di lokasi PT AWS seluas 16.250 hektar.
Hingga kini, revitalisasi itu baru mampu menyelesaikan dua blok di Blok 3 dan 7. Penyelesaian program revitalisasi tambak plasma PT AWS telah diundur dari jadwal semula, yakni Agustus 2009, menjadi September 2011.
Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengemukakan, pemerintah sedang menggulirkan revitalisasi tambak udang melalui pola kredit usaha rakyat. (LKT)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar